A. Prognosis

Hal-hal yang mempengaruhi prognosis, yaitu ketebalan tumor dalam milimeter (Breslow’s depth), kedalaman yang berkaitan dengan struktur kulit (Clark level), tipe melanoma, adanya ulcerasi, kemunculan invasi perineural, kemunculan tumor infiltrasi limfosit (jika ada, maka prognosisnya lebih baik), lokasi lesi, adanya lesi satelit, dan adanya metastasis regional atau jauh. Tipe tertentu dari melanoma mempunyai prognosis buruk, namun hal ini tergantung pada ketebalannya.

Ketika melanoma telah menyebar ke kelenjar getah bening, salah satu faktor yang paling penting adalah banyaknya nodi dengan keganasan. Tingkat keganasan pada sebuah nodi juga penting, mikrometastasis yang mana pada keganasan yang hanya mikroskopi itu mempunyai prognosis yang lebih menguntungkan daripada makrometastasis. Pada beberapa kasus mikrometastasis dapat dideteksi dengan pewarnaan khusus. Dan jika keganasan hanya dapat dideteksi dengan PCR (Polymerase Chain Reaction), maka prognosisnya lebih baik. Makrometastasis yang mana pada keganasan itu secara klinik jelas (dalam beberapa kasus, kanker menggantikan nodi secara komplit) mempunyai prognosis yang jauh lebih buruk, dan jika nodi-nodi itu kusut atau jika ada ekstensi ekstrakapsuler, maka prognosisnya tetap buruk.

Ketika ada metastasis jauh, umumnya kanker dianggap tak tersembuhkan. Kurang dari 10% orang dengan kasus ini kelangsungan hidupnya rata-rata sekitar lima tahun. Kelangsungan hidup rata-rata pada penderita ini adalah enam sampai dua belas bulan. Pengobatannya yaitu paliatif, berfokus pada kualitas hidup.

B. Komplikasi

Melanoma maligna merupakan jenis kanker kullit yang paling ganas, dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti kelenjar limfe, menyebabkan hipertensi, hipercholesterolemia. Melanoma maligna biasanya dapat menyebabkan metastasis yang sangat luas dalam waktu singkat, tidak saja melaui aliran limfe ke kelenjar regional, tetapi juga menyebar melalui aliran darah ke alat-alat dalam, serta menyebabkan kematian.

Leave a comment